Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Indonesia Kirim Alat Kesehatan Senilai Rp 2,8 Miliar untuk Myanmar

 Indonesia Kirim Alat Kesehatan Senilai Rp 2,8 Miliar untuk Myanmar Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi mengemukakan terima kasih kepada Indonesia dan penyumbang pertama lain, yaitu Filipina, Thailand, dan Turki; serta Temasek Foundation International. Para pihak berikut memberi tambahan pertolongan kepada Myanmar senilai USD 1,1 juta. Indonesia sendiri mengirimkan batuan masker KN95, alat pelindung diri (APD), dan sarung tangan medis senilai USD 200.000 atau setara Rp 2,8 miliar  alat kesehatan agm medica   . KBRI Yangon di dalam keterangannya menunjukkan pertolongan tersebut, diserahkan secara formal oleh ASEAN melalui pertemuan secara virtual, Rabu (15/09/2021). “Bantuan berikut bakal dimanfaatkan di dalam penanggulangan Covid-19, sekaligus sebagai wujud implementasi Five Point Consensus yang disepakati para Pemimpin ASEAN terhadap April 2021,” tulis pernyataan KBRI, Kamis (16/9/2021). Baca juga: Kemenlu RI Launching Pameran Rekam Jejak Diplomasi Perlindungan WNI Selama Pan

Pengadaan Alat Kesehatan untuk Hotel Isoman Gunakan Danais

 Pengadaan Alat Kesehatan untuk Hotel Isoman Gunakan Danais Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memakai dana keistimewaan (danais) untuk mendukung pengadaan alat kebugaran di hotel yang menyediakan layanan isolasi independent (isoman). Ada sembilan hotel di DIY yang saat ini menyediakan layanan isoman untuk pasien Covid-19. Paniradya Pati Keistimewaan, Aris Eko Nugroho mengatakan, pengadaan pertolongan alat kebugaran untuk hotel yang menyediakan layanan isoman ini memakai danais sebesar Rp 223 juta. Ada 16 item alat kebugaran yang diberikan ke sembilan hotel. Sembilan hotel berikut terdiri berasal dari Hotel Ibis, Grand Tjokro Yogyakarta, Sahid Raya, Sahid Rich Hotel, Indoluxe Yogyakarta, Savita Inn, UC UGM, Mutiara Yogyakarta, dan Tjokro Style Yogyakarta. Melalui pengadaan alat kebugaran ini diharapkan sanggup mendukung memulihkan perekonomian di DIY  alat kesehatan agm medica   .   "Danais sanggup direalokasi untuk penanganan Covid-19 di DIY, terhitung memberi tambahan pertolongan kep

Ini Dia Pentingnya Bisnis Go Digital Saat Krisis Covid-19

 Ini Dia Pentingnya Bisnis Go Digital Saat Krisis Covid-19 Ada sebuah kisah menarik untuk dijadikan pelajaran yang dialami oleh tidak benar seorang pengusaha, sebut saja namanya Pak Gaptek. Ia miliki perusahaan besar bersama brand terkenal bernama Yunomi. Yunomi ini dipasarkan bersama beraneka cara, diantaranya melalui gerai-gerai miliknya di mall, melalui sales baik di lapangan maupun telemarketing, serta beriklan di TV dan tempat cetak nasional. Semuanya terjadi bersama amat baik, hingga pada akhirnya pandemi covid-19 ini berkunjung menghajar. Bisnis Pak Gaptek bersama Yunomi pun terseok dan mengalami penurunan penjualan yang signifikan.   Apa pasal? Ya, waktu krisis covid-19 dan terasa diberlakukan gerakan #dirumahaja maka konsumen mengalami shifting, yang tadinya mendatangi gerai atau toko secara offline kini berbelanja secara daring. Sehingga, mall atau pusat perbelanjaan yang biasanya ramai sesak oleh pengunjung, menjadi amat sepi. Demikian termasuk gerai Yunomi milik Pak Gaptek

Tips Liburan Aman dan Nyaman di Tengah Masa Pandemi

 Tips Liburan Aman dan Nyaman di Tengah Masa Pandemi  Memasuki penghujung tahun, banyak masyarakat yang telah kangen berlibur. Namun, liburan di sedang pandemi tetap mengundang pro dan kontra. Menurut Satgas Penanganan COVID-19, staycation di penginapan didalam kota atau liburan berasal dari tempat tinggal bisa jadi pilihan kehiatan yang lebih aman dan menyenangkan.  Sementara itu, Digital Travel Entertainment Senior Lead Tokopeda Stefanus Abdipranoto menjelaskan staycation bisa jadi pilihan. Liburan senantiasa bisa anda melaksanakan selama perhatikan dan merintis protokol kesehatan  obyek wisata   . Corporate Medical Advisor Tokopedia, Dokter Johny Sulistio, termasuk tunjukkan pentingnya menegaskan masyarakat untuk merintis tes swab PCR atau rapid test sebelum saat liburan. Bukti hasil tes negatif benar-benar diperlukan maksimal 5 hari sebelum saat perjalanan.  “Ketika menggunakan moda transportasi umum, sebaiknya menentukan yang telah menerapkan protokol physical distancing yang sesu